Makna dan Arti Gerakan Sholat
“Inna sholaata tanha’anil fasha i wal munkar” (Sesungguhnya sholat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar).
Sholat merupakan
suatu aktivitas jiwa yang termasuk dalam kajian ilmu psikologi
transpersonal, karena sholat adalah proses perjalanan spiritual yang
penuh makna yang dilakukan seseorang manusia untuk menemui Tuhan Semesta
Alam.
Sholat dapat menjernihkan jiwa dan mengangkat pesholat untuk mencapai taraf kesadaran yang lebih tinggi dan pengalaman puncak.lanjut
Islam
menempatkan zat yang Maha Mutlak sebagai puncak tujuan rohani, sandaran
istirahatnya jiwa, sumber hidup, sumber kekuatan dan mencari inspirasi,
dengan mengarahkan jiwa kepada Allah rohani akan mengalami pencerahan
karena ia berada pada ketinggian yang tak terbatas.
Kata
Rasulullah SAW: “Sholat itu merupakan mikrajnya orang-orang mukmin?”
Adakah kaitannya dengan Rasululah SAW? Perintah sholat adalah hasil
perjalanan beliau ketika berjumpa dengan Allah di Sidratul Muntaha.
Firman Allah dalam Al-Qur’an:
“Innani anallaahu ilaa ha illa ana fa’budnii wa aqimissholaata lidzikri”
Sesungguhnya
Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka
sembahlah Aku dan dirikanlah sholat untuk mengingat Aku (QS.Thaha:14).
Kita merasa
betapa sholat menjadi beban sejak kecil, kita selalu ketakutan jika
tidak sholat akan dimasukkan ke neraka, sehingga setiap kali ada suara
adzan perasaan takut dan ngeri sering menyelusup ke dalam hati. Tanpa
disadari, secara psikologis pikiran kita terganggu dengan doktrin
tersebut. Selama ini kita sholat hanya menggunakan tata aturan otak kiri
(menghapal, berhitung, mengingat) yang kenyataannya adalah menghasilkan
ketidaknyamanan dan rasa jenuh. Perasaan terpisah karena harus memenuhi
logika hukum, sementara aktivitas otak kanan dibiarkan liar oleh karena
berprinsip yang penting sudah memenuhi syarat sahnya sholat. Akibatnya
karena menggunakan otak kiri kita akan merasa capek karena terdoktrin
harus berkonsentrasi dan karena otak kiri lelah, otak kanan bekerja liar
kesana-kemari dan mengingat apa-apa yang telah kita lakukan. Kita tidak
pernah disadarkan bahwa sholat untuk kebaikan kita dan bisa dirasakan
langsung oleh pikiran dan perasaan hati bahwa sholat akan membuat
perasaan kita damai dan tenang. Allah tidak butuh sholat kita, tapi kita butuh Allah
yang telah menciptakan manusia. Kita sholat merupakan tanda syukur
kepada Allah Semesta Alam. Ini adalah sinergi yang diharapkan dapat
menampilkan kualitas sholat kita secara optimal. Perasaan khusyuk tidak
mungkin bisa didapatkan jika kita tidak memiliki kesadaran dan
kepercayaan bahwa sebenarnya disaat kita sholat, kita sedang berhadapan
dengan Allah. Begitu indahnya manfaat sholat, dalam tiap gerakan sholat
pun memiliki arti yang indah, Bagaimana Arti gerakan Sholat???
Takbiratul ihram
Takbiratul Ihram berasal dari dua kata : Takbir (ucapan Allahu
Akbar) dan Ihram (pengharaman), ketika dua kalimat ini digabung maka
bermakna : Ucapan takbir yang memulai pengharaman dari melakukan hal-hal
yg dilarang dalam shalat. Seperti makan, minum, berbicara kepada selain
Allah SWT dan Rasul SAW dan hal-hal yang diajarkan Rasulullah SAW
sebagai mubthilat (yg membatalkan) shalat.
Bersedekap
Sedekap ini bukan merupakan rukun shalat, bila tak dikerjakan
tak membatalkan shalat, yang merupakan rukun adalah berdiri dalam shalat
wajib bagi yang mampu dan membaca Al-fatihah
Ruku
Ruku secara bahasa adalah menunduk. Secara Syar’an adalah
menundukkan badan hingga kedua telapak tangan meraih/bersandar pada
kedua lututnya, dan bahwa Rukunya Rasulullah SAW itu tepat dalam posisi
90 derajat, hingga andai ditaruh sebuah gelas dipunggungnya niscaya tak
tumpah, menunjukkan lurusnya posisi punggung beliau dalam 90 derajat
I’tidal
Secara bahasa adalah tegak lurus. Secara syar?an adalah tegak berdiri kembali ke posisi semula sebelum ruku;nya.
Sujud
Secara bahasa adalah merendahkan diri serendah rendahnya.
Secara syar’an adalah meletakkan 7 anggota sujudnya pada bumi tempat ia
melakukan shalat, yaitu kedua telapak tangan, kedua lutut, kedua kaki,
dan dahinya, dengan mengangkat belakang tubuhnya lebih tinggi dari
posisi dahinya, melambangkan kerendahan yg serendah rendahnya atas dahi.
Duduk di antara dua sujud
Duduk antara dua sujud secara bahasa adalah duduk sebagaimana
yg kita fahami, dan secara syar?an pun demikian, duduk dalam posisi
apapun yg disebut duduk tetap sah shalatnya, misalnya bersila, tetap sah
shalatnya, dan sunnah adalah duduk dengan Iftirash dengan menegakkan
telapak kaki kanan dan menghamparkan kaki kiri sebagaimana kita lihat
orng yg melakukan duduk dalam shalat.
Tahiyatul
Tahiyyah secara bahasa adalah kemuliaan, secara syar?an adalah
Salam kepada Allah, sebagaimana para sahabat mengucapkan salam pada
Rasul saw, salam pd sesama muslim, merekapun mengucapkan salam kepada
Allah, maka Rasul saw bersabda : ?Jangan ucapkan salam pd Allah, karena
Allah adalah Assalaam, tapi ucapkanlah Attahiyyatulillah;(SyarhBaijuri
Bab Shalat)
Tasyahhud, secara bahasa adalah mengucapkan syahadat, secara
syar;an adalah terbagi dua, Tasyahhud awal dan Tasyahhud Akhir,
tasyahhud awal adalah duduk setelah sujud kedua pada rakaat kedua, lalu
membaca doa tasyahhud awal sebagaimana dijalankan oleh muslimin dan yg
itu semua telah diajarkan oleh Rasulullah SAW, demikian pula Tsyahhud
Akhir, yaitu ucapan yg merupakan percakapan antara Allah SWT dan
Rasulullah SAW di malam Mi’raj beliau, sebagaimana Rasul saw
menceritakannya : aku bersujud dan berucap : Attahiyyatulmuba?dst.? Lalu
Allah menjawab Assalaamu alaikua Ayyuhannabiyy.., lalu aku menjawab :
Assalaamu alaina.., maka percakapan ini dijadikan kewajiban untuk selalu
diucapkan oleh setiap umatnya, karena saat itulah diwajibkannya shalat,
maka shalat menyimpan rahasia kemuliaan Mi;raj beliau saw kepada Allah
swt.
Menunjukkan jari ketika sedang tahiyat
Merupakan Ittiba: lirrasul SAW (berpanutan pada perbuatan Rasulullah SAW).
Salam
Salam adalah ucapan dari rukun shalat yg terakhir dg niat selesai dari
shalat, ucapan salam yang pertama merupakan rukun shalat, dan salam yang
kedua adalah sunnah, mengenai kepada siapa ucapan tersebut memang
banyak khilaf, namun bukan itu daripada tujuan utama mengucapkan salam,
karena tujuan utama dari salam dan seluruh gerakan shalat adalah Ittiba;
lirrasul SAW dengan landasan perintah Allah SWT dengan puluhan ayat pd
Al-Qur’anulkarim yang memerintahkan kita taat kepada Rasulullah SAW, dan
mengikuti perintah beliau.
Dalil mengenai gerakan shalat dapat anda rujuk ratusan hadits pada
Shahih Bukhari, Muslim dan seluruh buku-buku Hadits Bab Shalat,
bagaimana dijelaskan sujud beliau SAW, ruku beliau SAW, perintah beliau
untuk meratakan shaf, mengeraskan suara pada bacaan Fatihah dan surat di
shalat magrib, isya dan subuh, dan seluruh rukun shalat berlandaskan
hadits shahih.
Apakah Anda tahu apa akibatnya jika kita melalaikan sholat??? Jika belum baca lagi yach!!!
Sayyid Ali
bin Thawus meriwayatkan bahwa panutan seluruh wanita, Fathimah ra, putri
panutan seuruh Nabi, bertanya kepada Ayahanda, Muhammad SAW, “Ayahanda,
apa yang di dapat oleh orang baik laki-laki ataupun perempuan yang
mengabaikan sholatnya?”, Rasulullah SAW pun menjawab, ”Fathimah putriku,
Barang siapa baik laki-laki ataupun perempuan mengabaikan sholatnya
maka Allah SWT akan mengujinya dengan 15 ujian, 6 diantaranya ditimpakan
didunia, 3 ketika dia mati, 3 didalam kubur dan 3 lagi ditimpakan pada
hari kiamat, tatkala diakeuar dari kuburnya.
Enam ujian didunia dintaranya yaitu:
- Allah akan menghilangkan keberkahan dari umurnya,
- Allah akan menghilangkan keberkahan dari rezkinya,
- Allah akan menghapus tanda-tanda kesalehan dari wajahnya,
- Semua amal yang pernah ia kerjakan tidak akan diberi pahala,
- Do’a tidak akan diangkat ke langit,
- Dia tidak mendapat bagian apapun dari do’a yang dipanjatkan oleh orang-orang shaleh.
Tiga ujian yang ditimpakan ketika dia mati adalah:
- Dia akan mati dalam keadaan hina,
- Dia akan mati dalam keadaan lapar,
- Dia akan mati dalam keadaan haus, meski air dari seluruh sungai dunia diberikan kepadanya, hausnya tidak akan reda.
Tiga ujian yang ditimpakan dikuburnya adalah:
- Allah akan menyerahkannya kepada malaikat yang akan menyusahkannya dalam kuburnya,
- Allah menyempitkan kuburnya,
- Allah menggelapkan kuburnya.
Adapun tiga ujian yang ditimpakan pada hari kiamat ketika dia keluar dari kuburnya:
- Allah menyerahkannya pada malaikat yang menyeret kepalanya disaksikan oleh seluruh makhluk,
- Allah menghisabnya dengan berat,
- Allah tidak akan melihatnya dan tidak akan meyucikannya dan dia akan mendapat siksa yang amat pedih.
Mustadrak Al-Wasa’il juz 3 hal 24, (Dikutip dari buku “Wasiat Nabi kepada Fatimah).